beasiswa pddi 2025

Beasiswa PDDI 2025: Peluang Emas Dosen Raih Gelar Doktor

Bagi dosen Indonesia yang bercita-cita melanjutkan studi doktoral, beasiswa PDDI 2025 (Program Doktor untuk Dosen Indonesia) menjadi peluang luar biasa. Program ini diselenggarakan oleh Kemdiktisaintek melalui koordinasi LLDIKTI dan dirancang untuk mendorong peningkatan kualitas akademik tenaga pengajar di perguruan tinggi.

LLDIKTI Wilayah III secara resmi telah merilis panduan lengkapnya. Artikel ini akan membahas poin-poin penting dari program ini, mulai dari cakupan pendanaan, persyaratan, dokumen, hingga proses seleksi. Simak hingga akhir untuk memahami alur pendaftarannya.


Apa Itu Beasiswa PDDI 2025?

Beasiswa PDDI (Program Doktor untuk Dosen Indonesia) adalah inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), khususnya Kemdiktisaintek, untuk memberikan bantuan pendidikan tingkat doktoral kepada dosen tetap di bawah koordinasi kementerian tersebut.

Tujuan utamanya:

  • Meningkatkan kualifikasi akademik dosen
  • Memperkuat kapasitas riset dan kontribusi terhadap mutu pendidikan tinggi

Target penerima:

  • Dosen tetap (memiliki NIDN/NIDK)
  • Aktif mengajar di perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Kemdiktisaintek

Cakupan dan Durasi Pendanaan

Beasiswa ini mencakup beberapa komponen biaya pendidikan dengan durasi maksimal selama 48 bulan atau 4 tahun.

Rincian cakupan:

  • Biaya pendidikan (tuition fee)
  • Dukungan riset disertasi
  • Biaya pendukung akademik (jika sesuai ketentuan)
  • Bantuan studi joint/dual degree (dengan dokumen pendukung)

Durasi maksimal:

  • 3 tahun untuk skema umum
  • 4 tahun untuk skema dual/joint degree (tergantung pola studi)

Persyaratan Umum Beasiswa PDDI 2025

Untuk bisa mendaftar beasiswa PDDI 2025, pelamar harus memenuhi syarat berikut:

  1. Warga Negara Indonesia (dibuktikan dengan KTP, KK, atau paspor)
  2. Dosen tetap dengan NIDN/NIDK di bawah koordinasi Kemdiktisaintek
  3. Usia maksimal:
    • 51 tahun (untuk prodi dengan masa studi 3 tahun)
    • 48 tahun (untuk prodi 4 tahun atau joint degree)
  4. Telah diterima (memiliki LoA) dari perguruan tinggi dalam negeri
  5. Mahasiswa baru semester ganjil 2025/2026
  6. IPK minimal 3,25 (skala 4) dari jenjang magister
  7. Menyediakan ijazah dan transkrip akademik S1 dan S2
  8. Rekomendasi minimal 1 dosen (lebih disarankan 2)
  9. Tidak sedang menerima beasiswa lain yang menyebabkan pendanaan ganda

Dokumen Tambahan yang Wajib Disiapkan

Selain syarat utama, pelamar juga harus mengunggah dokumen administratif:

  • Surat permohonan dari pimpinan perguruan tinggi
  • Cetakan NIDN/NIDK dari sistem SISTER
  • SK dosen tetap
  • SK jabatan fungsional terakhir dan/atau SK inpassing (bila ada)
  • Surat izin studi dari pimpinan perguruan tinggi
  • Surat penugasan studi
  • Surat pernyataan bermeterai Rp10.000 (format resmi)
  • Proposal riset dan esai kontribusi pascastudi

Tahapan Pendaftaran Beasiswa PDDI 2025

📍 1. Registrasi Online

📍 2. Unggah Dokumen

Pastikan seluruh dokumen (persyaratan umum dan tambahan) diunggah sesuai format dan ukuran file.

📍 3. Batas Waktu

  • Pendaftaran dibuka: 2 Juni 2025
  • Pendaftaran ditutup: 14 Juni 2025
    Jangan tunggu deadline, persiapkan lebih awal!

Proses Seleksi Beasiswa

1. Seleksi Administrasi

Tim seleksi akan memverifikasi seluruh kelengkapan dan kebenaran dokumen yang diunggah.

2. Seleksi Substansi

Melibatkan wawancara dan penilaian kapasitas akademik, proposal riset, keterampilan berpikir kritis, serta wawasan kebangsaan.

Tips:
Pastikan proposal Anda fokus, orisinal, dan menjawab kontribusi ilmiah ke depan.


Fokus Khusus: Program Joint/Dual Degree

Untuk pelamar yang mengambil jalur joint atau dual degree, perlu memperhatikan ketentuan khusus:

  • Harus melampirkan bukti kerja sama antar perguruan tinggi (MoU atau MoA)
  • Menentukan pola studi:
    • 2+2: 2 tahun di PT dalam negeri + 2 tahun di luar negeri
    • 3+1: 3 tahun di PT dalam negeri + 1 tahun di luar negeri

Catatan:
Program joint/dual degree juga diutamakan bagi dosen yang ingin memperluas jejaring internasional dan meningkatkan kolaborasi riset.


FAQ Seputar Beasiswa PDDI 2025

Apakah beasiswa ini bisa untuk dosen di swasta?

Ya, selama dosen memiliki NIDN/NIDK dan berada di bawah koordinasi Kemdiktisaintek.

Apakah LoA harus dari PTN?

Tidak. LoA bisa berasal dari PTN atau PTS, asalkan perguruan tinggi tersebut terakreditasi sesuai ketentuan skema beasiswa.

Jika usia saya 49 tahun, apakah bisa mendaftar?

Bisa, selama masa studi yang diambil maksimal 3 tahun (tidak untuk skema 4 tahun).

Bisakah saya mendaftar jika sudah terima beasiswa LPDP?

Tidak. Salah satu syarat utama beasiswa PDDI adalah tidak sedang menerima beasiswa lain untuk menghindari pendanaan ganda.

Apakah saya perlu upload dokumen SK jabatan fungsional?

Jika Anda sudah memiliki SK tersebut, maka ya. Jika belum, cukup unggah dokumen utama lain seperti SK dosen tetap.


Kesimpulan

Beasiswa PDDI 2025 adalah langkah nyata pemerintah untuk meningkatkan kualitas dosen melalui pendidikan doktoral. Dengan skema pendanaan hingga 4 tahun dan dukungan administratif yang lengkap, peluang ini sangat layak untuk diperjuangkan oleh dosen-dosen muda maupun berpengalaman yang memenuhi syarat.

Pastikan Anda memahami seluruh panduan, menyiapkan dokumen dari jauh hari, dan mengikuti proses seleksi dengan maksimal. Jangan lupa unduh buku panduan resmi dari situs beasiswa.kemdikbud.go.id untuk informasi lebih rinci.

Sudah siap menjadi calon doktor? Ayo wujudkan mimpi akademik Anda melalui Beasiswa PDDI 2025!

Scroll to Top