sejarah isra miraj nabi muhammad lengkap

Sejarah Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW Lengkap

Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW adalah salah satu peristiwa paling bersejarah dalam Islam yang mengandung banyak pesan dan hikmah. Peristiwa ini merupakan perjalanan luar biasa Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Isra) dan kemudian naik ke Sidratul Muntaha untuk bertemu Allah SWT (Mi’raj). Pada momen ini, Nabi menerima perintah shalat lima waktu yang menjadi kewajiban utama umat Islam hingga hari ini. Artikel ini akan mengulas sejarah Isra Miraj Nabi Muhammad lengkap, mulai dari latar belakang, proses perjalanan, hingga pesan yang terkandung dalam peristiwa ini.


Latar Belakang Peristiwa Isra Mi’raj

Peristiwa Isra Mi’raj terjadi setelah Nabi Muhammad SAW mengalami tahun yang sangat berat, dikenal sebagai ‘Amul Huzn (Tahun Kesedihan). Dalam tahun ini, dua sosok penting dalam hidup Nabi wafat, yaitu:

  1. Khadijah binti Khuwailid: Istri tercinta Nabi yang selalu mendukung dakwah Islam.
  2. Abu Thalib: Paman Nabi yang melindunginya dari ancaman kaum Quraisy.

Kehilangan ini menjadi ujian besar bagi Nabi. Selain itu, penolakan dari penduduk Tha’if terhadap dakwah beliau menambah beban emosional yang berat. Dalam kondisi ini, Allah SWT memberikan anugerah berupa perjalanan Isra Mi’raj untuk menghibur dan memperkuat Nabi Muhammad SAW.


Apa Itu Isra Mi’raj?

Isra Mi’raj adalah dua fase perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dalam satu malam:

  1. Isra: Perjalanan malam dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem.
  2. Mi’raj: Perjalanan Nabi dari Masjidil Aqsa ke langit ketujuh hingga Sidratul Muntaha untuk bertemu Allah SWT.

Perjalanan ini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga spiritual, membawa banyak pesan dan hikmah untuk umat Islam.


Proses Perjalanan Isra Mi’raj

1. Dimulainya Perjalanan (Isra)

Perjalanan Isra dimulai ketika Nabi Muhammad SAW berada di sekitar Ka’bah. Malaikat Jibril datang membawa Buraq, kendaraan cepat yang digunakan untuk membawa Nabi ke Masjidil Aqsa. Buraq digambarkan sebagai makhluk putih lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari bagal, yang bergerak secepat kilat.

Dalam perjalanan ini, Nabi singgah di beberapa tempat yang kelak menjadi saksi penting dalam sejarah Islam, seperti:

  • Yatsrib (Madinah): Kota yang nantinya menjadi tempat hijrah Nabi.
  • Gunung Sinai: Tempat Nabi Musa AS menerima wahyu.
  • Betlehem: Tempat kelahiran Nabi Isa AS.

2. Perjalanan Spiritual (Mi’raj)

Setelah tiba di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW melanjutkan perjalanan ke langit. Dengan dipandu oleh Malaikat Jibril, Nabi naik melewati tujuh lapis langit dan bertemu dengan para nabi terdahulu:

  1. Langit Pertama: Bertemu Nabi Adam AS.
  2. Langit Kedua: Bertemu Nabi Isa AS dan Nabi Yahya AS.
  3. Langit Ketiga: Bertemu Nabi Yusuf AS.
  4. Langit Keempat: Bertemu Nabi Idris AS.
  5. Langit Kelima: Bertemu Nabi Harun AS.
  6. Langit Keenam: Bertemu Nabi Musa AS.
  7. Langit Ketujuh: Bertemu Nabi Ibrahim AS di Sidratul Muntaha.

Di puncak Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW bertemu langsung dengan Allah SWT. Di sinilah Nabi menerima perintah shalat 50 waktu, yang kemudian diringankan menjadi lima waktu setelah berdialog dengan Nabi Musa AS.

Baca juga:
Dekor Isra Mi’raj di Sekolah: Ide Kreatif dan Inspiratif


Pesan dan Hikmah Isra Mi’raj

Isra Mi’raj bukan sekadar perjalanan luar biasa, tetapi juga sarat akan pesan dan hikmah bagi umat Islam:

1. Pentingnya Shalat Lima Waktu

Perintah shalat adalah salah satu hasil utama dari Isra Mi’raj. Shalat menjadi tiang agama dan cara untuk menjaga hubungan dengan Allah SWT.

2. Keutamaan Masjid

Perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa menegaskan pentingnya masjid sebagai tempat ibadah dan pusat kehidupan umat Islam.

3. Kesabaran dalam Ujian

Isra Mi’raj mengajarkan bahwa setelah cobaan berat, Allah SWT selalu memberikan pertolongan dan hikmah.

4. Pentingnya Iman kepada Hal Gaib

Menerima kebenaran Isra Mi’raj adalah ujian keimanan yang menunjukkan kepercayaan kepada wahyu dan hal-hal yang tidak terlihat.


Reaksi Kaum Quraisy terhadap Isra Mi’raj

Ketika Nabi Muhammad SAW menceritakan Isra Mi’raj kepada kaum Quraisy, banyak dari mereka yang menolak untuk mempercayai peristiwa ini. Mereka menganggap perjalanan tersebut mustahil dilakukan dalam satu malam. Namun, para sahabat yang beriman, seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, dengan tegas mempercayai kebenaran cerita Nabi. Hal ini semakin memperkuat gelar Abu Bakar sebagai Ash-Shiddiq (yang membenarkan).


Kaitan Isra Mi’raj dengan Kehidupan Modern

Isra Mi’raj tetap relevan dalam kehidupan modern sebagai pengingat untuk:

  • Menjaga shalat lima waktu sebagai prioritas utama dalam ibadah.
  • Menguatkan keimanan kepada Allah SWT, terutama dalam menghadapi ujian hidup.
  • Menghormati masjid sebagai tempat ibadah dan simbol persatuan umat Islam.

Baca juga:
Teks ceramah tentang Isra Mi’raj yang Singkat dan Penuh Makna


Kesimpulan

Sejarah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW lengkap mengajarkan kita tentang keimanan, kesabaran, dan pentingnya ibadah. Peristiwa luar biasa ini adalah tanda kebesaran Allah SWT sekaligus bukti cinta-Nya kepada umat Islam melalui perintah shalat lima waktu. Dengan memahami dan mengambil hikmah dari Isra Mi’raj, kita dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik, penuh keimanan, dan kedekatan kepada Allah SWT.

Semoga kita semua dapat terus mengingat dan mengamalkan pelajaran dari Isra Mi’raj dalam kehidupan sehari-hari.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Sumber Referensi:

  1. Al-Qur’an, Surat Al-Isra (17:1).
  2. Hadits Shahih tentang Isra Mi’raj, Riwayat Bukhari dan Muslim.
  3. Sejarah Perjalanan Nabi Muhammad SAW, Ibnu Ishaq.
Scroll to Top